Jemaah Haji Wukuf di Arafah

Liputan6.com, Jakarta – Ibadah haji, rukun Islam kelima, merupakan perjalanan spiritual yang menguras fisik dan mental. Persiapan matang, terutama kesehatan, sangat krusial untuk memastikan ibadah berjalan lancar dan khusyuk. 

Sebelum keberangkatan, konsultasi dokter sangat penting. Periksa kesehatan menyeluruh, konsultasikan riwayat penyakit, dan obat-obatan yang dikonsumsi. Catat riwayat kesehatan pribadi untuk memudahkan penanganan jika terjadi masalah kesehatan di Tanah Suci. Vaksinasi juga wajib, meliputi meningitis, influenza, tifoid, hepatitis A, dan B. Sesuaikan jenis dan jadwal vaksin dengan saran dokter.

Menjaga berat badan ideal juga membantu mencegah kelelahan selama ibadah haji. Dengan persiapan yang matang, jamaah haji dapat lebih fokus beribadah dan mendapatkan haji mabrur.

“Periksa kesehatan dan jangan lupa bawa obatnya. Kalau misalnya sudah punya penyakit, jangan lupa siapkan obat untuk di sana,” jelas Anggota Tim Pemeriksaan Kesehatan Haji Kemenkes, Enny Nuryanti dilansir dari Antara.

Vaksinasi juga merupakan langkah preventif yang krusial. Pastikan Anda telah mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan, seperti vaksin meningitis. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis vaksin lain yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Jangan lupa untuk mencatat riwayat kesehatan Anda untuk memudahkan penanganan jika terjadi masalah kesehatan di Tanah Suci.

Selain itu, biasakan pola hidup sehat. Olahraga teratur, seperti jalan kaki atau bersepeda, sangat membantu meningkatkan kebugaran fisik. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan istirahat cukup juga penting untuk menjaga stamina. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok untuk menjaga kesehatan paru-paru Anda.

Tak hanya itu, Kemenkes juga meminta jemaah haji untuk menjaga kondisi cairin tubuh. Hal ini untuk mencegah dehidrasi hingga heat stroke dengan meminum air putih dua liter sehari. 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, suhu di Madinah pada Jumat (2/5/2025) diprediksi akan mencapai 41 derajat Celcius pada siang hingga sore hari, sementara suhu pada malam hari diprediksi sekitar 20 derajat Celcius. Liliek juga meminta, jemaah meminum oralit setidaknya sehari sekali untuk menjaga cairan tubuh tetap stabil.

“Upayakan setiap hari minum oralit. Selesai umrah wajib, minum oralit supaya cairan di tubuh tetap stabil,” ungkap Liliek dilansir dari Antara, Jumat (2/5/2025).

Ia pun memberikan tips agar jemaah haji tetap terhidrasi, yakni dengan minum seteguk air setiap 10 sampai 15 menit.  Liliek juga menyarankan, jemaah haji menyiapkan tas kecil berisi masker, sejumlah obat, hingga penyemprot air kecil untuk setiap jamaah haji. Dia mengimbau jamaah membawa payung, topi, sandal hingga tas atau kantung penyimpan sandal.

Menurutnya, selama ini banyak jamaah Indonesia yang terbiasa meninggalkan sandal di depan Masjidil Haram atau Masjid Nabawi hingga berujung sandalnya hilang. Ia menyebut, kantung atau tas dapat digunakan menyimpan sandal agar tak hilang.

“Kehilangan sandal sering membuat jamaah memaksakan diri berjalan tanpa alas kaki saat kembali ke hotel. Akibatnya, telapak kaki jamaah tersebut melepuh atau terluka akibat panas,” tambah dia.


2 dari 2 halaman

Tips Sehat Selama Ibadah Haji

Di Tanah Suci, cuaca ekstrem menjadi tantangan tersendiri. Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung dengan mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar, topi, payung, dan tabir surya SPF tinggi. Hindari aktivitas di luar ruangan saat terik matahari untuk mencegah heatstroke.

Hidrasi sangat penting. Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan dan masalah kesehatan lainnya. Konsumsi makanan bergizi dan teratur untuk menjaga energi dan stamina. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Hindari makanan mentah, makanan yang tidak tertutup, dan makanan yang sudah melewati tanggal kadaluarsa.

Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar untuk mencegah penyakit. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir. Istirahat cukup sangat penting untuk mencegah kelelahan. Atur waktu istirahat di antara rangkaian ibadah. Jaga kesehatan mental dengan tetap tenang, sabar, dan berpikiran positif. Hadapi tantangan dan kelelahan dengan bijak.

Hindari kontak langsung dengan orang sakit untuk mencegah penularan penyakit. Bawa obat-obatan pribadi dan darurat. Ketahui tanda-tanda penyakit dan segera cari pertolongan medis jika merasa sakit atau tidak enak badan. Manfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Batasi konsumsi minuman manis karena dapat menyebabkan dehidrasi.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *