Penampakan uang palsu yang dibuat komplotan (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta – Masyarakat Kota Bengkulu diminta untuk waspada terhadap peredaran uang palsu menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Kapolresta Bengkulu, Kombes Sudarno mengimbau, masyarakat menerapkan 3D saat menerima uang baru. Hal ini untuk mengantisipasi peradaran uang palsu.

“Untuk antisipasi uang palsu jelang Idul Fitri 1446 Hijriah masyarakat di Kota Bengkulu harus lebih waspada dan ingat 3D yaitu di lihat, diraba dan diterawang,” kata Sudarno dilansir dari Antara, Senin (31/3/2025).

Selain itu, Sudarno meminta, masyarakat berhati-hati saat menukarkan uang pecahan kecil khususnya yang dilakukan oleh oknum di sejumlah jalan di Kota Bengkulu. Sebab, jasa tukar uang yang dilakukan oleh oknum tertentu tidak ada jaminan apakah uang tersebut palsu atau asli.

Oleh karena itu, Sudarno mengimbau, bagi masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang dapat dilakukan di perbankan yang ada di Kota Bengkulu.

“Jadi masyarakat harus lebih waspada dan ketika menerima uang dari manapun harus diperiksa terlebih dahulu bahwa uang tersebut asli,” tambah dia.

Selain itu, para pedagang juga dapat lebih berhati-hati dengan memeriksa uang yang diterima tersebut agar tidak tertipu oleh oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini.

Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mengimbau, kepada seluruh masyarakat untuk menukarkan uang di tempat resmi guna menghindari risiko tambahan biaya dan keamanan

Hal tersebut dilakukan, sebab menjelang Idul Fitri permintaan uang pecahan kecil mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga marketplace dan penukaran uang tidak resmi menjadi alternatif yang memiliki resiko cukup besar.

“Keberadaan jasa penukaran uang di marketplace dinilai memiliki risiko, selain adanya biaya tambahan/,keaslian dan keamanan uang yang ditukarkan juga belum terjamin,” terang Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha

 


2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *