Ilustrasi uang Palsu (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Menjelang Lebaran 2025, tradisi tukar uang baru kembali ramai. Namun, di balik kemeriahannya, ancaman peredaran uang palsu dan penipuan mengintai. Modus penipuan beragam, mulai dari online hingga penipuan langsung di tempat-tempat tidak resmi, seperti pinggir jalan. Korban biasanya kehilangan uang tanpa mendapat uang baru.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Jawa Barat mengingatkan masyarakat untuk waspada. Direktur Krimsus Polda Jabar, Kombes Ade Sapari menyarankan penukaran uang hanya di lembaga resmi seperti perbankan atau Bank Indonesia (BI) untuk menghindari uang palsu dan penipuan. Hal senada disampaikan Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, yang mengimbau masyarakat lebih jeli dan teliti saat bertransaksi tunai menjelang Lebaran 1446 Hijriah.

“Kami minta masyarakat lebih jeli dan teliti saat bertransaksi tunai. Hingga kini belum ada laporan terkait uang palsu, namun kewaspadaan tetap perlu,” tegas AKBP Andin. Polisi setempat telah melakukan antisipasi dengan memantau aktivitas di lapangan, termasuk mengawasi lapak-lapak penukaran uang.